saatnya berkemas

a friend of mine ask me just now, “what makes you so sure about move on?”

my answer will be this long…

dalam dunia pekerjaan, apakah kamu hanya bekerja karena untuk mencari uang, atau mencari pengalaman, atau menambah ilmu?

menurut saya, sungguh sia-sia kalau tujuan utamamu hanya mencari uang.

ya, realistis, kita semua butuh itu untuk dapat selalu hidup.

besides, ketika masih umur 20-an, ada baiknya kamu bekerja juga untuk mencari pengalaman dan menambah ilmu.

mencari pengalaman, agar nanti saat ditanya-tanya soal pekerjaan, kamu sudah pengalaman. sudah makan asam garam kehidupan perkantoran.

agar nanti, CVmu bisa lebih cantik lagi ketika ditambah beberapa pengalaman kerja.

tapi sepandai-pandainya kamu di bidangmu, ingatlah bahwasanya ilmu itu tidak terukur dalamnya.

kamu, masih bisa banget belajar dimanapun, kapanpun, dan sama siapapun.

gak usah muluk-muluk di pendidikan formal, karena setiap harinya juga kita bisa belajar dari apa yang kita alami. dari pengalaman hidup kita, maupun orang lain.

tanpa kamu sadari, dengan bekerja, kamu juga setiap harinya belajar.

walaupun, kamu sudah lulus kuliah, master, cum laude, akan tetap ada pelajaran yang kamu dapat di setiap harinya di kantor.

“lalu, kenapa kamu akhirnya move on?”, teman saya masih kepo-kepo nanya.

tunggu dulu, gak semudah itu.

simple-nya, saya bekerja juga memperjuangkan 3 hal tersebut. mencari nafkah, menambah pengalaman, menambah ilmu.

atau kita sebut saja itu sebagai faedah bekerja.

nah, menurut saya, faedah bekerja itu punya pembanding cantik, yang disebut kesejahteraan.

definisi kesejahteraan disini, gak melulu materi ya. materi is definitely one of the criteria of welfare.

tapi menurut saya (lagi), kebahagiaan itu ambil porsi besar dari definisi kesejahteraan.

jadi kalimat simplenya, adalah antara kesejahteraan dirimu dan faedah bekerja tadi itu harus beriringan, gak boleh ada yang timpang tindih. in a word, SEIMBANG.

ketika perusahaan berkewajiban memberikanmu faedah bekerja, kamu berhak mendapatkan kesejahteraan.

mendapatkan pengalaman, ilmu, dan upah yang cukup, tapi masih kurang bahagia (apalagi minus kebahagiaannya), ya self-destruct namanya.

dear my friend, does this post answer your question, yet? 🙂

#semuaakanresignpadawaktunya 😛

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s