sebagai warga pengguna kendaraan bermotor yang setiap harinya berkendara di jalan raya, beberapa hal dibawah ini kerap kali saya temui, dan saya keluhkan.
- standar motor belum dinaikkan posisinya. lantas kalau diteriaki: “standarnya!”, cuma melengos aja. atuh itu bahaya, baru sadar pasti kalau lagi belok ke kiri. *sigh*
- lupa (atau tidak tahu) menyalakan lampu jauh, dibanding lampu dekat/lampu kota. padahal hanya berkendara di dalam kota, dan ini bisa terjadi untuk pengendara mobil ataupun motor. nyeloroti!
- spion hanya sebagai ‘pajangan’. asal aja nyalip kiri kanan tanpa lihat spion. gak tahu keadaan kendaraan belakangnya. kalau ada apa-apa, nyalahin dan bilang jadi korban. ish!
- kebiasaan (mungkin) membuat SIM tanpa tes dan pengetahuan tentang jalan raya yang benar, asal ngelanggar rambu. dilarang putar balik, maksa putar balik, ditilang lantas kebanyakan alasan. dilarang berhenti, maksa berhenti.
- mampu beli mobil berharga 9 digit atau lebih, tapi belum mampu mengedukasi dirinya sendiri untuk tidak buang sampah……..sembarangan dari kaca jendela.
- belum khatam belajar menyetirnya, maksa nyetir kemana-mana. parkir miring, parkir makan tempat mobil lain, sampai gak sadar jaga jarak kendaraan.
- di sebuah perempatan yang ramai, beberapa pengguna kendaraan sengaja mengambil lajur sebelah kiri (yang seharusnya untuk pengendara yang akan belok ke kiri secara langsung tanpa menunggu lampu merah) untuk kemudian berhenti di depan, memblokade jalan, menunggu sampai lampu menjadi hijau, untuk kemudian berjalan lurus (tidak belok kiri).
- bercanda dan (bahkan) bermesraan antar sesama pengendara. membuat lalu lintas menjadi padat hanya karena kendaraan paling depan sedang arisan. ugh
- klakson-mania. setiap lihat kendaraan lain, klakson dipencet.
- mirip dengan nomor 9, tapi lampu mania/sirine mania. tolong ya, sesuatu diciptakan karena ada gunanya, tapi gunanya pasti tidak berlebihan.
- galau itu cukup dipendam sendiri dan dilampiaskan di kamar saja. seringnya, galau juga terbawa di jalanan, saat galau apakah akan berhenti dimana. ya sama ajah buat macet!
- kebalikan dari galau, seringnya tegas. tegas tiba-tiba berhenti mendadak tanpa lampu sign.
- sengaja gak kasih jalan untuk orang lain saat menyebrang.
- yang paling femes, kasih sign lampu kiri, beloknya….? you know it.
- lupa mematikan lampu sign, berasa mau belok terus.
- lupa dan tidak sadar lampu rem belakang mati. fatal ini.
- membawa muatan berlebih, menutupi bagian penting dari kendaraan.
- berjalan belok kiri kanan hanya untuk menghindari bagian jalan yang rusak.
- berjalan pelan tapi menutupi jalan orang lain.
- menyalip mepet kendaraan, padahal hanya akan berhenti atau berbelok sebentar lagi.
- lupa menyalakan lampu sign saat berbelok, padahal belakangnya ramai.
- dikasih jalan tapi gak peka. pedih. emang yang gak peka tuh memedihkan kok. #eh
- sibuk bermain ponsel sepanjang perjalanan. saya pernah melihat orang mengendarai motor sambil video call. wtf..
- meludah di tengah jalan/menyemprotkan air pembersih kaca mobil/menginjak genangan air sehingga mengenai orang lain.
- menyalip sesama pengguna jalan sambil melirik tajam bak Feni Rose, atau meneriakkan kata-kata tak pantas, bahkan cat calling!
mungkin masih banyak lagi yang lain, tapi saya pikir ini sudah cukup mewakili.
stay safe and play safe, people. tetap waspada, dan ingatkan orang lain untuk waspada juga! 😉